Rabu, 17 November 2010

Ndendeng

Roma 1:18-23

1:18 Sebab murka Allah nyata dari sorga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas kebenaran dengan kelaliman.

1:19 Karena apa yang dapat mereka ketahui tentang Allah nyata bagi mereka, sebab Allah telah menyatakannya kepada mereka.

1:20 Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih.

1:21 Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap.

1:22 Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat, tetapi mereka telah menjadi bodoh.

1:23 Mereka menggantikan kemuliaan Allah yang tidak fana dengan gambaran yang mirip dengan manusia yang fana, burung-burung, binatang-binatang yang berkaki empat atau binatang-binatang yang menjalar. 

Bacaan FT : Roma 1:18-23, Wahyu 9:13-21

Ayat Mas : Wahyu 9:20

Ndendeng (kedua huruf “e” dibaca seperti pada kata “materai“, bukan “bebek”) adalah istilah bahasa Jawa yang kira-kira artinya keras kepala, tidak bisa diberi tahu. Kata ini kerap dipakai untuk menjuluki anak-anak yang nakal dan tidak mau menuruti nasihat orangtua.

Namun, bukan cuma anak-anak yang bisa ndendeng. Banyak orang dewasa di sepanjang zaman yang juga bersikap demikian terhadap Allah. Salah satu contohnya digambarkan dalam bacaan Alkitab kita hari ini.

Dalam sejarah manusia, Tuhan berulang kali, dengan berbagai cara, menyatakan diri-Nya, memanggil semua orang untuk bertobat. Dari cara yang halus melalui ciptaan-Nya (Roma 1:19,20), firman-Nya (2 Raja-Raja 17:13,14), sampai pada cara yang teramat keras, yaitu dengan hukuman yang dahsyat (Wahyu 9:13-19). Namun, banyak dari mereka yang bergeming. Mereka tetap mengeraskan hati dan menolak panggilan-Nya.

Apakah kita termasuk orang yang demikian? Apakah kita juga adalah orang-orang yang bersikap keras kepala di hadapan Allah, meski mengaku sebagai umat-Nya? Secara spesifik mungkin dengan menyimpan suatu dosa dalam hidup kita, yang Allah ingin agar kita tinggalkan. Dia sudah menyatakannya dengan berbagai cara. Melalui hati nurani kita, firman-Nya di dalam Alkitab, teguran orang, atau melalui peristiwa-peristiwa yang kita alami. Suara-Nya sedemikian jelas, sehingga kita tahu benar apa yang Dia mau. Akan tetapi, kita terus mengeraskan hati, tidak mau tunduk kepada-Nya. Apabila demikian sikap kita, bertobatlah. Lunakkan hati dan ikuti perintah-Nya. Jangan lagi menjadi seorang yang ndendeng kepada Allah.

Ndendeng kepada orangtua merepotkan
ndendeng kepada Allah mematikan

Damai dari Tuhan Yesus menyertaimu

Penulis: Alison Subiantoro 

1 komentar:

  1. The Star Casino and Hotel - Kansas City, Missouri - JTM Hub
    The Star Casino and Hotel is located 시흥 출장샵 in the heart of the 제주도 출장샵 Missouri 태백 출장샵 City, and 안산 출장안마 is 경상남도 출장샵 a popular destination for entertainment, dining, gaming, shopping,

    BalasHapus