Senin, 15 November 2010

Batu Lebih Dulu

2 Tawarikh 1:1-13

1:1 Salomo, anak Daud, menjadi kuat dalam kedudukannya sebagai raja; TUHAN, Allahnya, menyertai dia dan menjadikan kekuasaannya luar biasa besarnya.

1:2 Salomo memberi perintah kepada seluruh Israel, kepada kepala-kepala pasukan seribu dan pasukan seratus, kepada para hakim dan kepada semua pemimpin di seluruh Israel, yakni para kepala puak.

1:3 Lalu pergilah Salomo bersama-sama dengan segenap jemaah itu ke bukit pengorbanan yang di Gibeon, sebab di situlah Kemah Pertemuan Allah yang dibuat Musa, hamba TUHAN itu, di padang gurun.

1:4 --Tetapi Daud telah mengangkut tabut Allah dari Kiryat-Yearim ke tempat yang disiapkannya bagi tabut itu, --sebab ia telah memasang kemah untuk tabut itu di Yerusalem.

1:5 Namun mezbah tembaga yang dibuat Bezaleel bin Uri bin Hur masih ada di sana di depan Kemah Suci TUHAN. Maka ke sanalah Salomo dan jemaah itu meminta petunjuk TUHAN.

1:6 Salomo mempersembahkan korban di sana di hadapan TUHAN di atas mezbah tembaga yang di depan Kemah Pertemuan itu; ia mempersembahkan seribu korban bakaran di atasnya.

1:7 Pada malam itu juga Allah menampakkan diri kepada Salomo dan berfirman kepadanya: "Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu."

1:8 Berkatalah Salomo kepada Allah: "Engkaulah yang telah menunjukkan kasih setia-Mu yang besar kepada Daud, ayahku, dan telah mengangkat aku menjadi raja menggantikan dia.

1:9 Maka sekarang, ya TUHAN Allah, tunjukkanlah keteguhan janji-Mu kepada Daud, ayahku, sebab Engkaulah yang telah mengangkat aku menjadi raja atas suatu bangsa yang banyaknya seperti debu tanah.

1:10 Berilah sekarang kepadaku hikmat dan pengertian, supaya aku dapat keluar dan masuk sebagai pemimpin bangsa ini, sebab siapakah yang dapat menghakimi umat-Mu yang besar ini?"

1:11 Berfirmanlah Allah kepada Salomo: "Oleh karena itu yang kauingini dan engkau tidak meminta kekayaan, harta benda, kemuliaan atau nyawa pembencimu, dan juga tidak meminta umur panjang, tetapi sebaliknya engkau meminta kebijaksanaan dan pengertian untuk dapat menghakimi umat-Ku yang atasnya Aku telah merajakan engkau,

1:12 maka kebijaksanaan dan pengertian itu diberikan kepadamu; selain itu Aku berikan kepadamu kekayaan, harta benda dan kemuliaan, sebagaimana belum pernah ada pada raja-raja sebelum engkau dan tidak akan ada pada raja-raja sesudah engkau."

1:13 Lalu pulanglah Salomo dari bukit pengorbanan yang di Gibeon itu, dari depan Kemah Pertemuan, ke Yerusalem dan ia memerintah atas Israel. 

Bacaan FT : 2 Tawarikh 1:1-13

Ayat Mas : 2 Tawarikh 1:12
Pernah Anda mencoba memadati ember plastik dengan batu dan pasir? Mana yang akan Anda masukkan dulu? Jika Anda memulai dengan mengisikan pasir, Anda akan segera kekurangan ruangan untuk memasukkan batu. Jika Anda memulai dengan mengisikan batu, Anda dapat memenuhi celah-celah di antaranya dengan pasir.

Semacam itulah penyusunan prioritas hidup. Jika kita mendahulukan hal-hal yang utama, kemungkinan besar kita masih memiliki waktu untuk hal-hal yang sekunder. Sebaliknya, jika waktu kita sudah tersita untuk hal-hal yang sekunder, tidak jarang hal yang utama malah tersisih.

Tuhan memberi Salomo kesempatan untuk mengajukan permintaan khusus. Sebagai raja Israel, apa kiranya yang ia inginkan? Secara bijaksana ia memilih meminta hikmat dan pengertian untuk memimpin bangsa yang besar itu. Tuhan berkenan atas permohonannya. Selain mengaruniakan hikmat dan pengertian, Tuhan masih memberinya bonus berupa kekayaan, harta benda, dan kemuliaan. Karena ia memilih yang utama, hal yang sekunder pun ditambahkan baginya. Coba bayangkan seandainya Salomo meminta kekayaan. Rasanya Tuhan tetap akan mengabulkan permintaan itu, tetapi belum tentu Dia memberikan bonus berupa hikmat dan pengertian.

Apakah hal yang utama dalam kehidupan Anda? Apakah Anda sudah menyusun prioritas secara benar dengan mendahulukan hal yang utama? Jika hidup Anda ternyata lebih banyak disibukkan oleh hal-hal sekunder, Anda perlu mengevaluasi dan menyusun ulang prioritas sebelum Anda menyesal karena kehilangan hal-hal yang penting dan berharga.

MENGUTAMAKAN HAL YANG UTAMA
ADALAH KUNCI MENUJU KEHIDUPAN YANG BERMAKNA

Damai dari Tuhan Yesus menyertaimu

Penulis: Arie Saptaji 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar