Minggu, 14 November 2010

Bisa Karena Kuasa

1 Korintus 4:14-21

4:14 Hal ini kutuliskan bukan untuk memalukan kamu, tetapi untuk menegor kamu sebagai anak-anakku yang kukasihi.

4:15 Sebab sekalipun kamu mempunyai beribu-ribu pendidik dalam Kristus, kamu tidak mempunyai banyak bapa. Karena akulah yang dalam Kristus Yesus telah menjadi bapamu oleh Injil yang kuberitakan kepadamu.

4:16 Sebab itu aku menasihatkan kamu: turutilah teladanku!

4:17 Justru itulah sebabnya aku mengirimkan kepadamu Timotius, yang adalah anakku yang kekasih dan yang setia dalam Tuhan. Ia akan memperingatkan kamu akan hidup yang kuturuti dalam Kristus Yesus, seperti yang kuajarkan di mana-mana dalam setiap jemaat.

4:18 Tetapi ada beberapa orang yang menjadi sombong, karena mereka menyangka, bahwa aku tidak akan datang lagi kepadamu.

4:19 Tetapi aku akan segera datang kepadamu, kalau Tuhan menghendakinya. Maka aku akan tahu, bukan tentang perkataan orang-orang yang sombong itu, tetapi tentang kekuatan mereka.

4:20 Sebab Kerajaan Allah bukan terdiri dari perkataan, tetapi dari kuasa.

4:21 Apakah yang kamu kehendaki? Haruskah aku datang kepadamu dengan cambuk atau dengan kasih dan dengan hati yang lemah lembut? 

Bacaan FT : 1 Korintus 4:14-21

Ayat Mas : 1 Korintus 4:20
Apa yang kita pikirkan ketika membaca kisah tokoh-tokoh Alkitab seperti Musa, Petrus, Elia, dan Gideon? Pastilah kita terkagum-kagum pada mereka. Mereka adalah orang-orang yang melakukan hal-hal luar biasa untuk Tuhan. Biasanya kisah mereka kerap diangkat oleh guru-guru Sekolah Minggu untuk menggambarkan betapa hebatnya kuasa Tuhan lewat orang yang dipakai oleh-Nya. Padahal jika kita membaca lagi di dalam Alkitab, kita akan menemukan bahwa sesungguhnya mereka ini adalah orang-orang biasa; seperti kita. Lalu apa yang membuat mereka tampak berbeda? Salah satunya karena mereka mengandalkan kuasa Tuhan.

Paulus menegur jemaat di Korintus supaya mereka tahu bahwa pekerjaan Tuhan tidak bergantung pada hebatnya sebuah pelayanan dilakukan, tetapi pada kuasa yang menyertai pelayanan itu. Ini berkaitan dengan dikirimnya Timotius, sang hamba Tuhan yang masih muda. Dibandingkan para pendahulunya, seperti Kefas dan Apolos—bahkan dibanding beberapa jemaat Korintus yang memiliki berbagai karunia, mungkin Timotius bukanlah siapa-siapa. Itulah yang membuat mereka menjadi sombong serta meremehkan Timo­tius. Dan, Paulus mengingatkan mereka supaya tetap menghormati Timotius, karena pelayanannya pun berdasarkan kuasa Tuhan.

Ketika kita terjun ke dalam pelayanan, janganlah merasa rendah diri karena kita tidak dapat melakukan hal yang hebat seperti orang-orang yang memiliki kemampuan khusus. Lakukanlah pelayanan sesuai dengan kemampuan unik kita. Penting juga untuk melatih diri—mengembangkan diri di bidang masing-masing, dengan tetap bersandar pada Tuhan, agar kuasa Tuhan bekerja melalui kita.

Melayani dengan mengandalkan kuasa Tuhan
akan memberi dampak luar biasa

Damai dari Tuhan Yesus menyertaimu
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar