Selasa, 15 Februari 2011

Sahabat Palsu

Yohanes 15:9-16

15:9 "Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu.

15:10 Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.

15:11 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.

15:12 Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.

15:13 Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.

15:14 Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.

15:15 Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.

15:16 Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.

-------------------------------------------

Amsal 17:17

17:17 Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran. 

Bacaan FT : Yohanes 15: 9-16

Ayat Mas : Amsal 17:17


Budi dan Toni berteman baik. Kepada orang lain, Toni kerap mengaku sahabat Budi dan sering memuji Budi sebagai sahabat yang sangat baik. Anehnya, setiap kali Budi ingin berbicara dengan Toni, acap Toni menghindar dengan alasan sibuk. Ketika Budi meminta Toni melakukan sesuatu untuknya, Toni selalu menolak. Jadi, apakah mereka benar-benar bersahabat? Sepertinya tidak. Sahabat bukan sekadar seseorang yang mau mengakui atau memuji, tetapi yang bersedia untuk ada ketika sang sahabat memerlukannya.

Dalam Yohanes 15, Yesus berbicara tentang persahabatan. “Kamu adalah sahabat-Ku” (ayat 14). “Aku tidak lagi menyebut kamu hamba … tetapi … sahabat” (ayat 15). Tak diragukan lagi, Kristus adalah Sahabat terbaik yang bisa kita miliki. Dia sudah membuktikan kasih-Nya.

Dia memberikan nyawa-Nya bagi sahabat-sahabat-Nya (ayat 13). Lalu, apa kita sudah menjadi sahabat yang baik bagi-Nya? Atau, selama ini kita hanya mengaku sahabat, tetapi tak pernah memberi waktu untuk berbicara dengan-Nya, meminta pendapat-Nya saat mengambil keputusan, atau melakukan apa yang membuat-Nya senang? Pedulikah kita pada hati Kristus yang menangis bagi jiwa yang terhilang? Pedulikah kita pada hal yang membuat Yesus sedih?

Pada ayat 14, Yesus berkata bahwa sebagai sahabat-Nya kita tak cukup hanya mengaku dan menyanyi bahwa Yesus adalah sahabat sejati. Sebagai sahabat-Nya, kita harus melakukan perintah-Nya, menghindari apa yang mendukakan-Nya, selalu setia kepada-Nya.

Karena sahabat menaruh kasih setiap waktu, dalam kesesakan atau kesuksesan, waktu sehat atau sakit. Kristus mau menjadi sahabat Anda, maukah Anda menjadi sahabat-Nya?

MEMILIKI KRISTUS SEBAGAI SAHABAT ADALAH ANUGERAH TERBESAR ,
MENJADI SAHABAT KRISTUS ADALAH KEHORMATAN TERBESAR

Damai dari tuhan Yesus menyertaimu .

Penulis: Grace Suryani 

Selasa, 08 Februari 2011

Godaan Langkah Tengah

Mazmur 73

73:1 Mazmur Asaf. Sesungguhnya Allah itu baik bagi mereka yang tulus hatinya, bagi mereka yang bersih hatinya.

73:2 Tetapi aku, sedikit lagi maka kakiku terpeleset, nyaris aku tergelincir.

73:3 Sebab aku cemburu kepada pembual-pembual, kalau aku melihat kemujuran orang-orang fasik.

73:4 Sebab kesakitan tidak ada pada mereka, sehat dan gemuk tubuh mereka;

73:5 mereka tidak mengalami kesusahan manusia, dan mereka tidak kena tulah seperti orang lain.

73:6 Sebab itu mereka berkalungkan kecongkakan dan berpakaian kekerasan.

73:7 Karena kegemukan, kesalahan mereka menyolok, hati mereka meluap-luap dengan sangkaan.

73:8 Mereka menyindir dan mengata-ngatai dengan jahatnya, hal pemerasan dibicarakan mereka dengan tinggi hati.

73:9 Mereka membuka mulut melawan langit, dan lidah mereka membual di bumi.

73:10 Sebab itu orang-orang berbalik kepada mereka, mendapatkan mereka seperti air yang berlimpah-limpah.

73:11 Dan mereka berkata: "Bagaimana Allah tahu hal itu, adakah pengetahuan pada Yang Mahatinggi?"

73:12 Sesungguhnya, itulah orang-orang fasik: mereka menambah harta benda dan senang selamanya!

73:13 Sia-sia sama sekali aku mempertahankan hati yang bersih, dan membasuh tanganku, tanda tak bersalah.

73:14 Namun sepanjang hari aku kena tulah, dan kena hukum setiap pagi.

73:15 Seandainya aku berkata: "Aku mau berkata-kata seperti itu," maka sesungguhnya aku telah berkhianat kepada angkatan anak-anakmu.

73:16 Tetapi ketika aku bermaksud untuk mengetahuinya, hal itu menjadi kesulitan di mataku,

73:17 sampai aku masuk ke dalam tempat kudus Allah, dan memperhatikan kesudahan mereka.

73:18 Sesungguhnya di tempat-tempat licin Kautaruh mereka, Kaujatuhkan mereka sehingga hancur.

73:19 Betapa binasa mereka dalam sekejap mata, lenyap, habis oleh karena kedahsyatan!

73:20 Seperti mimpi pada waktu terbangun, ya Tuhan, pada waktu terjaga, rupa mereka Kaupandang hina.

73:21 Ketika hatiku merasa pahit dan buah pinggangku menusuk-nusuk rasanya,

73:22 aku dungu dan tidak mengerti, seperti hewan aku di dekat-Mu.

73:23 Tetapi aku tetap di dekat-Mu; Engkau memegang tangan kananku.

73:24 Dengan nasihat-Mu Engkau menuntun aku, dan kemudian Engkau mengangkat aku ke dalam kemuliaan.

73:25 Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi.

73:26 Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya.

73:27 Sebab sesungguhnya, siapa yang jauh dari pada-Mu akan binasa; Kaubinasakan semua orang, yang berzinah dengan meninggalkan Engkau.

73:28 Tetapi aku, aku suka dekat pada Allah; aku menaruh tempat perlindunganku pada Tuhan ALLAH, supaya dapat menceritakan segala pekerjaan-Nya.

----------------------------------------------------

Amsal 24:14

24:14 Ketahuilah, demikian hikmat untuk jiwamu: Jika engkau mendapatnya, maka ada masa depan, dan harapanmu tidak akan hilang. 

Bacaan FT : Mazmur 73

Ayat Mas : Amsal 24:14

Saya pernah berkomitmen untuk berolahraga setiap hari. Dan, untuk memenuhi komitmen saya tersebut, maka saya membeli sebuah alat olahraga. Ketika memulai komitmen itu, semangat saya berkobar-kobar; tiada hari tanpa olahraga.

Namun sayang, komitmen tersebut tidak bertahan lama. Beberapa waktu kemudian semangat saya mulai pudar dan akhirnya saya berhenti berolahraga. Godaan untuk berhenti yang paling besar adalah godaan yang muncul di langkah tengah.

Asaf pernah tergoda untuk berhenti dari segala upayanya menjaga kekudusan di hadapan Tuhan. Ia merasa bahwa segala upayanya sia-sia tatkala melihat orang fasik ternyata bisa hidup lebih baik. Dalam pikirannya, ia mengira bahwa seharusnya orang fasik dihukum Tuhan dan orang benar diberkati. Akan tetapi kenyataan yang dilihatnya malah yang sebaliknya.

Meski demikian, dalam perjalanan melewati pergumulan tersebut Alkitab mencatat bahwa akhirnya Asaf bertobat dan kembali melangkah. Apa yang membuatnya kembali melangkah? Ketika melihat garis akhir, ia sadar bahwa selama ini ia memandang segala sesuatu berdasarkan pikirannya sendiri, bukan dari sudut pandang Allah. Ia hanya melihat apa yang ada di depan mata, bukan garis akhirnya.

Dalam perjalanan hidup kristiani, kita bisa mengalami apa yang dialami Asaf. Kita bisa tergoda untuk berhenti di tengah jalan. Kita mungkin melihat seolah-olah segala upaya mengikut Tuhan sia-sia, karena Tuhan tidak melakukan seperti apa yang kita inginkan atau pikirkan. Maka, penting sekali kita memelihara pengharapan dengan melihat garis akhir kehidupan setiap orang, menurut sudut pandang Allah.

RETRET BERARTI BERHENTI DARI SEGALA KEGIATAN KITA
DAN KEMBALI MELIHAT HIDUP DARI SUDUT PANDANG ALLAH

Damai dari Tuhan Yesus menyertaimu .

Penulis: Riand Yovindra 

Selasa, 25 Januari 2011

Meruntuhkan Benteng

Kisah Para Rasul 10:25-36

10:25 Ketika Petrus masuk, datanglah Kornelius menyambutnya, dan sambil tersungkur di depan kakinya, ia menyembah Petrus.

10:26 Tetapi Petrus menegakkan dia, katanya: "Bangunlah, aku hanya manusia saja."

10:27 Dan sambil bercakap-cakap dengan dia, ia masuk dan mendapati banyak orang sedang berkumpul.

10:28 Ia berkata kepada mereka: "Kamu tahu, betapa kerasnya larangan bagi seorang Yahudi untuk bergaul dengan orang-orang yang bukan Yahudi atau masuk ke rumah mereka. Tetapi Allah telah menunjukkan kepadaku, bahwa aku tidak boleh menyebut orang najis atau tidak tahir.

10:29 Itulah sebabnya aku tidak berkeberatan ketika aku dipanggil, lalu datang ke mari. Sekarang aku ingin tahu, apa sebabnya kamu memanggil aku."

10:30 Jawab Kornelius: "Empat hari yang lalu kira-kira pada waktu yang sama seperti sekarang, yaitu jam tiga petang, aku sedang berdoa di rumah. Tiba-tiba ada seorang berdiri di depanku, pakaiannya berkilau-kilauan

10:31 dan ia berkata: Kornelius, doamu telah didengarkan Allah dan sedekahmu telah diingatkan di hadapan-Nya.

10:32 Suruhlah orang ke Yope untuk menjemput Simon yang disebut Petrus; ia sedang menumpang di rumah Simon, seorang penyamak kulit, yang tinggal di tepi laut.

10:33 Karena itu segera kusuruh orang kepadamu, dan dengan senang hati engkau telah datang. Sekarang kami semua sudah hadir di sini di hadapan Allah untuk mendengarkan apa yang ditugaskan Allah kepadamu."

10:34 Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya: "Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang.

10:35 Setiap orang dari bangsa manapun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya.

10:36 Itulah firman yang Ia suruh sampaikan kepada orang-orang Israel, yaitu firman yang memberitakan damai sejahtera oleh Yesus Kristus, yang adalah Tuhan dari semua orang.

-----------------------------------------------------------------

Markus 12:31

12:31 Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini." 

Bacaan FT : Kisah Para Rasul 10:25-36

Ayat Mas : Markus 12:31


Di Inggris pada abad ke-18, hanya wanita bangsawan yang dapat memakai gaun katun bercorak karena harganya mahal. Maka ketika itu, gaun katun corak menjadi simbol kekayaan. Akan tetapi, perubahan industri abad ke-19 mengubah segalanya: produksi katun corak yang lebih mudah membuat harganya sangat turun, sehingga wanita kaum pekerja pun kerap memakainya.

Tidak terima dengan perkembangan ini, para wanita bangsawan lantas mengganti tren dengan kain putih polos. Demikianlah, saat sebuah “jembatan” nyaris tercipta, para wanita bangsawan itu malah lebih suka membuat “benteng”.

Bahkan, kita pun tak dapat memungkiri bahwa hingga sekarang, pembatas-pembatas di antara manusia masih ada—ada yang tampak, ada yang tidak, memisahkan antara “kita” dan “mereka”.

Mungkin kita mengajarkan kasih Kristus kepada anak-anak, tetapi bisa jadi kita juga melarang mereka bergaul dengan orang yang tidak sederajat. Bahkan, mungkin ada orangtua yang “mengutip” secara tak lengkap ayat Alkitab dan mengatakan bahwa kita sebagai “terang” tak dapat bergaul dengan mereka yang “gelap”.

Pada zaman Petrus hidup, kaum Yahudi mewarisi budaya yang melarang keras pergaulan dengan kaum non-Yahudi. Namun, Tuhan meminta Petrus memenuhi undangan Kornelius, seorang perwira Romawi.

Sebelum dipertemukan dengan Kornelius, Petrus mendapat penglihatan dari Allah bahwa karunia dan kasih Kristus terbuka juga bagi orang-orang dari segala latar belakang. Dan Kornelius pun menjadi pengikut Kristus.

Apabila Allah pun meruntuhkan “benteng” yang memisahkan, jangan kita malah membangunnya kembali. Saatnya membangun banyak “jembatan” yang mempersatukan.

MARI BANGUN BANYAK JEMBATAN YANG MEMPERSATUKAN
SEBAB TUHAN RINDU SELURUH DUNIA DISELAMATKAN

Damai dari Tuhan Yesus menyertaimu .

Penulis: Olivia Elena 

Jumat, 21 Januari 2011

Disentuh Oleh Kasih

Lukas 6:27-36

6:27 "Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu;

6:28 mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.

6:29 Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu.

6:30 Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu; dan janganlah meminta kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu.

6:31 Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.

6:32 Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosapun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka.

6:33 Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun berbuat demikian.

6:34 Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak.

6:35 Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.

6:36 Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati."

------------------------------------------------------

Matius 5:16
5:16 Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." 

Bacaan FT : Lukas 6:27-36

Ayat Mas : Matius 5:16

Fredy dan istrinya belum mengenal Tuhan.Tetangganya seorang kristiani. Mereka berteman, tetapi tidak akrab. Ketika istri Fredy meninggal, Fredy sangat terpukul. Beberapa tahun kemudian ia bersaksi: “Tetangga sayalah yang mengurus pemakaman. Malam itu dengan hati hampa, saya berjalan jauh tanpa arah, lalu duduk di tepi sungai semalaman. Tetangga saya itu menemani sampai pagi.

Ia tidak berbicara apa pun. Setelah fajar tiba, saya diajaknya makan. Sejak itu saya ikut ke gerejanya. Saya ingin menganut agama yang bisa mengubah orang menjadi begitu penuh kasih seperti dia.”

Setiap orang bisa mengasihi, tetapi sering lingkaran kasihnya terbatas. Yang masuk dalam lingkaran hanya keluarga, sahabat akrab, dan rekan seiman. Tuhan meminta kita memperluas lingkaran kasih itu, sampai mengasihi musuh (ayat 28,29) dan mereka yang tak memedulikan kita (ayat 33).

Kita juga diminta meningkatkan kualitas kasih sampai di atas rata-rata. Misalnya, meminjamkan tanpa menuntut kembali (ayat 33-35). Memberi lebih dari yang diminta. Semua ini mungkin, karena kita pun telah menerima kasih Bapa yang di atas rata-rata. Pada dasarnya kita termasuk “orang jahat dan tidak tahu berterima kasih” (ayat 35), tetapi dislamatkan Tuhan!

Banyak orang di sekitar Anda yang miskin kasih dan iman. Sebuah pelayanan kasih yang tulus bisa membuka jalan kepada Tuhan. Anda dapat menjadi terang! Akan tetapi, hidup orang tidak akan tersentuh apabila kasih Anda terbatas. Standar. Biasa saja. Sentuhlah hidup mereka dengan kasih sebesar yang telah Anda terima dari Kristus.

Anda telah menerima kasih seluas samudra maka Jangan hanya membagikan segelas air saja

Damai dari Tuhan Yesus menyertaimu .

Penulis: Juswantori Ichwan 

Senin, 20 Desember 2010

Kadaluwarsa

Mazmur 90

90:1 Doa Musa, abdi Allah. Tuhan, Engkaulah tempat perteduhan kami turun-temurun.

90:2 Sebelum gunung-gunung dilahirkan, dan bumi dan dunia diperanakkan, bahkan dari selama-lamanya sampai selama-lamanya Engkaulah Allah.

90:3 Engkau mengembalikan manusia kepada debu, dan berkata: "Kembalilah, hai anak-anak manusia!"

90:4 Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin, apabila berlalu, atau seperti suatu giliran jaga di waktu malam.

90:5 Engkau menghanyutkan manusia; mereka seperti mimpi, seperti rumput yang bertumbuh,

90:6 di waktu pagi berkembang dan bertumbuh, di waktu petang lisut dan layu.

90:7 Sungguh, kami habis lenyap karena murka-Mu, dan karena kehangatan amarah-Mu kami terkejut.

90:8 Engkau menaruh kesalahan kami di hadapan-Mu, dan dosa kami yang tersembunyi dalam cahaya wajah-Mu.

90:9 Sungguh, segala hari kami berlalu karena gemas-Mu, kami menghabiskan tahun-tahun kami seperti keluh.

90:10 Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap.

90:11 Siapakah yang mengenal kekuatan murka-Mu dan takut kepada gemas-Mu?

90:12 Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.

90:13 Kembalilah, ya TUHAN--berapa lama lagi? --dan sayangilah hamba-hamba-Mu!

90:14 Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita semasa hari-hari kami.

90:15 Buatlah kami bersukacita seimbang dengan hari-hari Engkau menindas kami, seimbang dengan tahun-tahun kami mengalami celaka.

90:16 Biarlah kelihatan kepada hamba-hamba-Mu perbuatan-Mu, dan semarak-Mu kepada anak-anak mereka.

90:17 Kiranya kemurahan Tuhan, Allah kami, atas kami, dan teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah itu. 

Bacaan FT : Mazmur 90

Ayat Mas : Mazmur 90:9
Televisi tua Anda rusak? Komputer ngadat setelah bertahun-tahun dipakai bekerja? Jangan heran! Sebagaimana obat dan makanan punya tanggal kedaluwarsa, barang elektronik juga punya usia hidup (lifetime). Usia hidup televisi LCD, misalnya, sekitar 20.000-30.000 jam.

Ia akan rusak setelah dipakai melewati batas waktu itu. Uniknya lagi, jika dipakai tidak sesuai petunjuk pemakaian, usia hidupnya bisa berkurang banyak. Kedaluwarsa sebelum waktunya!

Usia hidup manusia pun ada batasnya. Rata-rata 70-80 tahun saja, menurut pemazmur (ayat 10). Singkat sekali jika dibanding “masa hidup” Tuhan yang tak terbatas (ayat 1,2). Seandainya manusia bisa hidup 1.000 tahun pun, waktu sepanjang itu di mata Tuhan hanya sependek “giliran jaga malam” (ayat 4).

Tragisnya, masa hidup kita yang sudah singkat ini bisa berkurang pula. Kematian bisa menjemput kapan pun, saat Tuhan berkata “Kembalilah!” (ayat 3). Atau kalaupun usia hidup kita panjang, hari-hari indahnya sedikit. Minim. Lebih banyak waktu kita habiskan dalam keluhan, kesukaran, dan penderitaan yang tidak perlu, karena dosa yang tak diselesaikan (ayat 8-10).

Anda ingin memakai tiap hari dengan bijak? Kenalilah “kekuatan murka Tuhan” (ayat 11). Artinya, sadarilah bahwa hidup dalam dosa itu menghabiskan waktu! Akibat dosa, kita harus menanggung hukuman yang membuat hari-hari indah berubah menjadi suram. Terbuang percuma.

Sayang, bukan? Mari gunakan setiap hari secara hati-hati, sesuai petunjuk firman Tuhan. Jangan sampai dosa membuat hidup Anda kedaluwarsa sebelum waktunya.

Berbuat dosa itu gampang namun, akibatnya berbuntut panjang

Damai dari Tuhan Yesus menyertaimu .

Penulis: Juswantori Ichwan 

Kamis, 16 Desember 2010

Menerima Teguran

Galatia 2:11-14

2:11 Tetapi waktu Kefas datang ke Antiokhia, aku berterang-terang menentangnya, sebab ia salah.

2:12 Karena sebelum beberapa orang dari kalangan Yakobus datang, ia makan sehidangan dengan saudara-saudara yang tidak bersunat, tetapi setelah mereka datang, ia mengundurkan diri dan menjauhi mereka karena takut akan saudara-saudara yang bersunat.

2:13 Dan orang-orang Yahudi yang lainpun turut berlaku munafik dengan dia, sehingga Barnabas sendiri turut terseret oleh kemunafikan mereka.

2:14 Tetapi waktu kulihat, bahwa kelakuan mereka itu tidak sesuai dengan kebenaran Injil, aku berkata kepada Kefas di hadapan mereka semua: "Jika engkau, seorang Yahudi, hidup secara kafir dan bukan secara Yahudi, bagaimanakah engkau dapat memaksa saudara-saudara yang tidak bersunat untuk hidup secara Yahudi?"

Bacaan FT : Galatia 2:11-14

Ayat Mas : Amsal 6:23


Menerima teguran, sekalipun jelas-jelas kita ini salah dan patut ditegur, biasanya tetap saja menimbulkan perasaan tidak enak dalam hati. Itulah sebabnya banyak orang yang tidak suka, bahkan marah kalau ditegur. Mereka lebih senang menerima pujian, walau hanya basa-basi.

Sikap “anti teguran” ini keliru. Sebab bagaimana pun kita tidak selalu benar. Ada saatnya kita berbuat salah, dan karenanya membutuhkan teguran supaya bisa memperbaiki diri.

Randy Pausch, dalam bukunya yang sangat terkenal, The Last Lecture, menulis demikian, “Kalau Anda melihat diri Anda melakukan sesuatu yang buruk dan sudah tidak ada lagi orang yang mau repot-repot memberi tahu Anda, maka tempat itu tidak baik untuk Anda.

Anda mungkin tidak ingin mendapat teguran, tetapi orang yang menegur Anda kerap kali adalah satu-satunya orang yang memberi tahu bahwa ia masih mengasihi dan memedulikan Anda, dan ingin melihat Anda menjadi lebih baik.”

Paulus menegur Petrus karena telah bersikap plin plan (ayat 12). Teguran Paulus ini tentu saja dilandasi dengan maksud baik. Sebab kalau mau aman sebetulnya Paulus bisa saja memilih diam dan membiarkan Petrus dengan kesalahannya itu.

Lagi pula, tidak ada untung apa-apa bagi Paulus dengan menegur Petrus. Malah mungkin bisa disalahartikan.

Jadi, kalau kita mendapat teguran dari siapa pun, jangan buru-buru merespons dengan sikap antipati. Apalagi dengan marah. Sebab bisa jadi teguran itu justru sangat berguna buat kita. Lihat itu sebagai sebentuk cara seseorang peduli dan mengasihi kita

Teguran yang membangun itu tanda kasih

Damai dari Tuhan Yesus menyertaimu .

Penulis: Ayub Yahya 

Minggu, 12 Desember 2010

Foto Genik

1 Korintus 13:8-13

13:8 Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap.

13:9 Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna.

13:10 Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap.

13:11 Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu.

13:12 Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.

13:13 Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih. 

Bacaan FT : 1 Korintus 13:8-13

Ayat Mas : 1 Korintus 13:12
Apakah wajah Anda terlihat lebih cantik di foto daripada aslinya? Itu tandanya Anda fotogenik! Sebaliknya, jika Anda tidak terlihat lebih baik di foto, berarti Anda tidak fotogenik. Namun, sebenarnya foto memang tidak dapat menampilkan citra wajah kita seutuhnya, sebab lensa kamera hanya melihat wajah dari satu sudut.

Padahal mata kita melihat seseorang dari berbagai sudut yang berbeda. Hasilnya, apa yang dilihat mata jauh lebih utuh dari yang dilihat kamera. Lagi pula lensa kamera tidak dapat menangkap karisma yang terpancar dari wajah. Jadi, sebuah foto bisa menipu!

Gambaran kita terhadap Allah juga tidak sempurna. Bagai hasil jepretan kamera. Menurut Paulus, kita melihat-Nya “bagai gambaran yang samar-samar”. Tidak utuh. Gambaran kita tentang kasih Allah bisa keliru. Misalnya, orang yang sedang ditimpa musibah beruntun sering merasa Allah tidak lagi mengasihinya.

Seorang anak manja mengira Allah mengasihi hanya ketika permohonannya dikabulkan. Tidak utuhnya gambaran kita terhadap Allah kadang membuat kita sulit memahami jalan dan kehendak-Nya.

Supaya tidak salah paham, kita perlu meninggalkan “sifat kekanak-kanakan”. Berhentilah memandang Allah hanya berdasar perasaan. Belajarlah mengenal Tuhan secara objektif, lewat apa yang tertulis tentang Dia dalam firman-Nya.

Gambaran keliru tentang Allah bisa menipu; membuat kita kecewa kepada-Nya. Di sinilah pentingnya iman dan harapan. Yakinlah bahwa Allah selalu lebih indah dari yang Anda bayangkan. Kasih-Nya bagi Anda jauh lebih luas dan dalam dari dugaan Anda. Seluas dan sedalam samudra!

FOTO TUHAN YANG SEBENARNYA SELALU JAUH LEBIH INDAH DARI GAMBARAN KITA

Damai dari Tuhan Yesus menyertaimu .

Penulis: Juswantori Ichwan