Sabtu, 12 Juni 2010

Daya Pengampunan

Filemon 1:8-21

1:8 Karena itu, sekalipun di dalam Kristus aku mempunyai kebebasan penuh untuk memerintahkan kepadamu apa yang harus engkau lakukan,
1:9 tetapi mengingat kasihmu itu, lebih baik aku memintanya dari padamu. Aku, Paulus, yang sudah menjadi tua, lagipula sekarang dipenjarakan karena Kristus Yesus,
1:10 mengajukan permintaan kepadamu mengenai anakku yang kudapat selagi aku dalam penjara, yakni Onesimus
1:11 --dahulu memang dia tidak berguna bagimu, tetapi sekarang sangat berguna baik bagimu maupun bagiku.
1:12 Dia kusuruh kembali kepadamu--dia, yaitu buah hatiku--.
1:13 Sebenarnya aku mau menahan dia di sini sebagai gantimu untuk melayani aku selama aku dipenjarakan karena Injil,
1:14 tetapi tanpa persetujuanmu, aku tidak mau berbuat sesuatu, supaya yang baik itu jangan engkau lakukan seolah-olah dengan paksa, melainkan dengan sukarela.
1:15 Sebab mungkin karena itulah dia dipisahkan sejenak dari padamu, supaya engkau dapat menerimanya untuk selama-lamanya,
1:16 bukan lagi sebagai hamba, melainkan lebih dari pada hamba, yaitu sebagai saudara yang kekasih, bagiku sudah demikian, apalagi bagimu, baik secara manusia maupun di dalam Tuhan.
1:17 Kalau engkau menganggap aku temanmu seiman, terimalah dia seperti aku sendiri.
1:18 Dan kalau dia sudah merugikan engkau ataupun berhutang padamu, tanggungkanlah semuanya itu kepadaku--
1:19 aku, Paulus, menjaminnya dengan tulisan tanganku sendiri: Aku akan membayarnya--agar jangan kukatakan: "Tanggungkanlah semuanya itu kepadamu!" --karena engkau berhutang padaku, yaitu dirimu sendiri.
1:20 Ya saudaraku, semoga engkau berguna bagiku di dalam Tuhan: Hiburkanlah hatiku di dalam Kristus!
1:21 Dengan percaya kepada ketaatanmu, kutuliskan ini kepadamu. Aku tahu, lebih dari pada permintaanku ini akan kaulakukan.

Bacaan FT : Filemon 1:8-21


Ayat Mas : Filemon 1:9,10


Filemon tercatat sebagai salah satu kitab Perjanjian Baru yang paling pendek. Mengapa surat ini termasuk dalam kanon Alkitab? Pasti ada sesuatu yang penting di dalamnya! Surat pendek ini memiliki satu tema pokok: permohonan ampun bagi orang lain.

Onesimus ialah hamba Filemon yang melarikan diri. Dulu Onesimus merugikan Filemon, tetapi ia mengalami perubahan hidup, sehingga di penjara ia menjadi sangat berguna bagi pelayanan Paulus.

Sebenarnya Paulus ingin menahan Onesimus agar dapat terus melayaninya di penjara. Akan tetapi, Onesimus dikirim kembali kepada Filemon, disertai semacam surat rekomendasi dari Paulus. Apa yang mendasari surat itu?

Pertama, otoritas Paulus sebagai bapa rohani Filemon.

Kedua, kasih yang ada dalam diri Filemon.

Ketiga, perubahan hidup Onesimus itu sendiri.

Keempat, kesediaan Paulus untuk bertanggung jawab sepenuhnya mengganti kerugian Filemon akibat ulah Onesimus pada masa lalu.

Paulus meminta Filemon menerima kembali Onesimus karena ia menyaksikan perubahan hidup Onesimus, dari budak buron menjadi saudara di dalam Tuhan.

Paulus “terpikat” oleh perubahan ajaib itu, dan ia mengharap Filemon pun turut “terpikat”. Singkatnya, Paulus berharap agar Onesimus tidak dianggap melakukan dosa yang tidak berampun, tetapi diberi peluang untuk bertumbuh di dalam kehidupannya yang baru.

Adakah orang yang oleh anugerah Tuhan berjuang keluar dari kesalahan masa lalunya menuju pemenuhan hidup pada masa kini? Sepatutnya kita mengapresiasi perubahan hidupnya dan menyambutnya sebagai saudara yang kekasih.

KITA MENGAMPUNI KARENA KITA TELAH DIAMPUNI

Damai dari Tuhan Yesus menyertaimu .


Penulis: Daniel K. Listijabudi

Jumat, 11 Juni 2010

Diaz anak umur 8 tahun yang terlahir seperti orang tua

Anak 8 tahun kena penyakit ganas, terlihat seperti nenek 80 tahun


Sungguh memprihatinkan dan mengenaskan melihat nasib anak perempuan yang masih berusia 8 tahun ini, karena sebuah penyakit yang aneh dan ganas Diaz nama anak perempuan yang berasal dari Cajamarca Peru ini harus menjalani hidupnya dengan kesusahan.
Dikutip dari kantor berita Cina Xinhua menyebutkan bahwa sejak lahir jantung Diaz sudah tidak bisa berfungsi normal, pandangan matanyapun demikian, salah satu matanya menderita kebutaan permanen sedang yang sisi lainnya menderita katarak. Selain itu Diaz juga menderita Osteoporosis (kerapuhan tulang). Menurut analisa kedokteran setempat salah satu penyebab kondisi ini adalah karena gizi buruk selama masa kandungan terutama kekurangan asam folat.

Namun dalam laporan lain disebutkan penyakit yang di derita oleh Aracely Diaz nama lengkap gadis cilik ini disebabkan karena mutasi gen, dimana kasus seperti ini sangat langka dan bisa terjadi 1 : 2 juta kelahiran. Ibu Diaz sendiri Elvia Rojas mengaku sangat heran kejadian yang menimpa putrinya mulai sejak usia balita ini.

Eva Klein, seorang ahli genetik dari Institut Kedokteran Geriatrik, mengatakan kasus Aracely ini kali kedua terjadi di Peru dan saat ini ada 50 anak di dunia dengan progeria semacam ini . Dia mengatakan bahwa kejahatan ini disajikan oleh mutasi gen pada lengan panjang kromosom 1.

Diaz gadis usia 8 tahun ini tampak seperti seorang nenek usia 80 tahunan

Dengan kondisi seperti ini Diaz yang usianya masih 8 tahun sudah terlihat sangat tua bahkan nyaris seperti seorang nenek nenek baik dari wajahnya dan kulitnya, kasihan sekali ya. Semoga Tuhan memberikan kasih sayang padanya dan memberikan jalan keluar yang terbaik baginya.

Penyakit menggerogoti Diaz yang masih 8 tahun ini

Kutuk Turunan

Yohanes 9:1-7

9:1 Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya.
9:2 Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?"
9:3 Jawab Yesus: "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.
9:4 Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja.
9:5 Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia."
9:6 Setelah Ia mengatakan semuanya itu, Ia meludah ke tanah, dan mengaduk ludahnya itu dengan tanah, lalu mengoleskannya pada mata orang buta tadi
9:7 dan berkata kepadanya: "Pergilah, basuhlah dirimu dalam kolam Siloam." Siloam artinya: "Yang diutus." Maka pergilah orang itu, ia membasuh dirinya lalu kembali dengan matanya sudah melek.

------------------------------------------------------------------------------

Galatia 3:13

3:13 Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"

Bacaan FT : Yohanes 9:1-7

Ayat Mas: Galatia 3:13

Seorang pemudi resah setelah membaca buku tentang kutuk turunan. Ia berasal dari keluarga broken home. Ayahnya penjudi.

Ibunya menikah lagi. Buku itu mengatakan, berdasarkan Keluaran 20:5, Allah akan membalaskan dosa orangtua sampai kepada keturunan keempat.

sang pemudi jadi bertanya-tanya: apakah ia pun akan menerima warisan kutuk dari dosa orangtuanya? Pemahaman tentang adanya kutuk turunan rupanya juga muncul di hati para murid Yesus.

Maka, ketika melihat orang yang buta sejak lahir, mereka bertanya pada Yesus, apakah ini disebabkan karena dosa orangtuanya. Jawaban Yesus mengejutkan sekaligus melegakan. Yesus menjawab: bukan.

Malahan menurut Yesus, Tuhan punya rencana indah bagi si buta. Melalui hidupnya, pekerjaan Allah akan dinyatakan. Lalu, si buta pun disembuhkan! Yesus mengajak kita melihat ke depan, bukan mempersoalkan masa lalu.

Di dalam Dia tiada lagi kutuk turunan. Segala kutuk telah dipatahkan, sebab Kristus telah menanggungnya. “Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita” (Galatia 3:13). Di tiap mobil ada kaca depan dan kaca spion.

Yang satu untuk melihat ke depan, satunya untuk melihat ke belakang. Melihat kaca spion itu penting, tetapi sebentar saja. Jauh lebih penting memusatkan pandangan ke kaca depan. Begitu pula dalam perjalanan hidup.

Sekali-sekali kita perlu melihat ke belakang, tetapi jangan terpaku di sana. Jauh lebih penting melihat ke depan. Melihat apa rencana Tuhan bagi masa depan kita. Dalam nama Yesus kita bisa berkata: “Selamat tinggal kutuk turunan!”

TUHAN MEMENTINGKAN SIAPA ANDA KINI, BUKAN SIAPA ANDA DAHULU

Damai dari Tuhan Yesus menyertaimu .

Penulis: Juswantori Ichwan