Rabu, 21 April 2010

Permintaan Yang Salah

1 Samuel 8

8:1 Setelah Samuel menjadi tua, diangkatnyalah anak-anaknya laki-laki menjadi hakim atas orang Israel.
8:2 Nama anaknya yang sulung ialah Yoel, dan nama anaknya yang kedua ialah Abia; keduanya menjadi hakim di Bersyeba.
8:3 Tetapi anak-anaknya itu tidak hidup seperti ayahnya; mereka mengejar laba, menerima suap dan memutarbalikkan keadilan.
8:4 Sebab itu berkumpullah semua tua-tua Israel; mereka datang kepada Samuel di Rama
8:5 dan berkata kepadanya: "Engkau sudah tua dan anak-anakmu tidak hidup seperti engkau; maka angkatlah sekarang seorang raja atas kami untuk memerintah kami, seperti pada segala bangsa-bangsa lain."
8:6 Waktu mereka berkata: "Berikanlah kepada kami seorang raja untuk memerintah kami," perkataan itu mengesalkan Samuel, maka berdoalah Samuel kepada TUHAN.
8:7 TUHAN berfirman kepada Samuel: "Dengarkanlah perkataan bangsa itu dalam segala hal yang dikatakan mereka kepadamu, sebab bukan engkau yang mereka tolak, tetapi Akulah yang mereka tolak, supaya jangan Aku menjadi raja atas mereka.
8:8 Tepat seperti yang dilakukan mereka kepada-Ku sejak hari Aku menuntun mereka keluar dari Mesir sampai hari ini, yakni meninggalkan Daku dan beribadah kepada allah lain, demikianlah juga dilakukan mereka kepadamu.
8:9 Oleh sebab itu dengarkanlah permintaan mereka, hanya peringatkanlah mereka dengan sungguh-sungguh dan beritahukanlah kepada mereka apa yang menjadi hak raja yang akan memerintah mereka."
8:10 Dan Samuel menyampaikan segala firman TUHAN kepada bangsa itu, yang meminta seorang raja kepadanya,
8:11 katanya: "Inilah yang menjadi hak raja yang akan memerintah kamu itu: anak-anakmu laki-laki akan diambilnya dan dipekerjakannya pada keretanya dan pada kudanya, dan mereka akan berlari di depan keretanya;
8:12 ia akan menjadikan mereka kepala pasukan seribu dan kepala pasukan lima puluh; mereka akan membajak ladangnya dan mengerjakan penuaian baginya; senjata-senjatanya dan perkakas keretanya akan dibuat mereka.
8:13 Anak-anakmu perempuan akan diambilnya sebagai juru campur rempah-rempah, juru masak dan juru makanan.
8:14 Selanjutnya dari ladangmu, kebun anggurmu dan kebun zaitunmu akan diambilnya yang paling baik dan akan diberikannya kepada pegawai-pegawainya
8:15 dari gandummu dan hasil kebun anggurmu akan diambilnya sepersepuluh dan akan diberikannya kepada pegawai-pegawai istananya dan kepada pegawai-pegawainya yang lain.
8:16 Budak-budakmu laki-laki dan budak-budakmu perempuan, ternakmu yang terbaik dan keledai-keledaimu akan diambilnya dan dipakainya untuk pekerjaannya.
8:17 Dari kambing dombamu akan diambilnya sepersepuluh, dan kamu sendiri akan menjadi budaknya.
8:18 Pada waktu itu kamu akan berteriak karena rajamu yang kamu pilih itu, tetapi TUHAN tidak akan menjawab kamu pada waktu itu."
8:19 Tetapi bangsa itu menolak mendengarkan perkataan Samuel dan mereka berkata: "Tidak, harus ada raja atas kami;
8:20 maka kamipun akan sama seperti segala bangsa-bangsa lain; raja kami akan menghakimi kami dan memimpin kami dalam perang."
8:21 Samuel mendengar segala perkataan bangsa itu, dan menyampaikannya kepada TUHAN.
8:22 TUHAN berfirman kepada Samuel: "Dengarkanlah permintaan mereka dan angkatlah seorang raja bagi mereka." Kemudian berkatalah Samuel kepada orang-orang Israel itu: "Pergilah, masing-masing ke kotanya."

Bacaan FT : 1 Samuel 8

Ayat Mas : 1 Samuel 8:19

Siti seorang gadis lajang. Ia sangat merindukan jodoh. Apalagi usianya sudah memasuki kepala tiga, dan teman-teman seangkatannya hampir semua telah menikah.

Ia tak putus berusaha dan berdoa, memohon kepada Tuhan agar dipertemukan dengan pemuda tambatan hati. Namun, doa dan usahanya tak juga membawa hasil.

Sampai suatu kali ia berkenalan dengan seorang pemuda di sebuah mal. Keduanya saling tertarik, lalu pacaran. Tiga bulan kemudian mereka menikah. Siti sebetulnya sadar kalau keputusannya itu berisiko. Ia belum begitu kenal pemuda itu.

Orangtua, saudara, dan teman-temannya juga sudah mengingatkannya. Namun, suara hati dan semua nasihat itu seolah terbungkam dengan keinginannya untuk segera menikah.

Siti pun naik ke pelaminan. Awalnya semuanya berjalan lancar. Hingga enam bulan kemudian rumah tangganya berantakan. Siti pun hanya bisa menyesali keputusannya. Hal serupa dialami oleh bangsa Israel. Mereka menginginkan seorang raja.

alasannya karena bangsa-bangsa lain dipimpin oleh raja (ayat 5). Samuel telah mengingatkan mereka akan risiko hadirnya seorang raja di tengah mereka (ayat 11-18).

akan tetapi, mereka tetap ngotot. Akhirnya, Tuhan membiarkan mereka mempunyai raja (ayat 22). Dan sejarah mencatat, bahwa dari situlah awal kehancuran bangsa Israel. Saul sebagai raja pertama gagal total. Setelah Salomo, bangsa itu pecah.

Bahkan jauh kemudian, mereka dibuang ke negeri Babel. Maka, berhati-hatilah dengan keinginan. Apa yang sekarang kita idam-idamkan, belum tentu pada masa depan menjadi berkat. Bisa saja malah mendatangkan laknat.

TUHAN, JANGAN BERIKAN YANG AKU INGINKAN TETAPI BERIKANLAH YANG TERBAIK BAGIKU

Damai dari Tuhan Yesus menyertaimu .

Penulis: Ayub Yahya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar