Selasa, 12 Oktober 2010

Dusta

Kisah Para Rasul 5:1-11

5:1 Ada seorang lain yang bernama Ananias. Ia beserta isterinya Safira menjual sebidang tanah.

5:2 Dengan setahu isterinya ia menahan sebagian dari hasil penjualan itu dan sebagian lain dibawa dan diletakkannya di depan kaki rasul-rasul.

5:3 Tetapi Petrus berkata: "Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu?

5:4 Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah."

5:5 Ketika mendengar perkataan itu rebahlah Ananias dan putuslah nyawanya. Maka sangatlah ketakutan semua orang yang mendengar hal itu.

5:6 Lalu datanglah beberapa orang muda; mereka mengapani mayat itu, mengusungnya ke luar dan pergi menguburnya.

5:7 Kira-kira tiga jam kemudian masuklah isteri Ananias, tetapi ia tidak tahu apa yang telah terjadi.

5:8 Kata Petrus kepadanya: "Katakanlah kepadaku, dengan harga sekiankah tanah itu kamu jual?" Jawab perempuan itu: "Betul sekian."

5:9 Kata Petrus: "Mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai Roh Tuhan? Lihatlah, orang-orang yang baru mengubur suamimu berdiri di depan pintu dan mereka akan mengusung engkau juga ke luar."

5:10 Lalu rebahlah perempuan itu seketika itu juga di depan kaki Petrus dan putuslah nyawanya. Ketika orang-orang muda itu masuk, mereka mendapati dia sudah mati, lalu mereka mengusungnya ke luar dan menguburnya di samping suaminya.

5:11 Maka sangat ketakutanlah seluruh jemaat dan semua orang yang mendengar hal itu. 

Bacaan FT : Kisah Para Rasul 5:1-11

Ayat Mas : Amsal 3:32


Membiarkan berkembangnya sesuatu yang berpengaruh buruk adalah kesa­lah­an serius.

Ibarat penyakit menular, jika di­biarkan ia akan semakin banyak me­ma­kan korban. Ibarat sel kanker, jika sudah ber­kembang hingga ke stadium lanjut, ia akan semakin sukar dilumpuhkan. Ibarat ke­biasaan buruk, jika dibiarkan sejak a­nak-anak akan menjadi watak yang buruk.

Da­ya rusaknya sudah terlampau kuat un­tuk dihambat. Satu-satunya cara me­ng­a­tasi hanya dengan mencegah atau mem­berantasnya selagi masih dini. Gereja di zaman para rasul tentu ma­sih amat “muda”. Tugasnya adalah men­ja­di saksi kebenaran injil Yesus Kristus.

Dalam pengadilan di masa itu, kebenaran se­buah kesaksian harus dikukuhkan oleh dua orang saksi. Jadi, banyak murid diutus berpasangan—seperti Pe­trus dan Yohanes atau Paulus dan Barnabas—untuk meneguhkan ke­­be­nar­an injil. Dusta adalah dosa yang bertolak belakang dengan tu­gas menjadi saksi. Menjadi saksi harus berkata benar.

Oleh sebab itu, ketika ada dua orang murid bersepakat dalam sebuah dusta, me­reka dihukum dengan amat serius untuk menjadi peringatan bagi semua orang. Se­bab seorang saksi tak mungkin berkompromi de­ngan dusta. Itulah sebabnya kita tertegun membaca tentang hu­kum­an berat yang harus dialami oleh pa­sangan Ananias dan Sa­fi­ra.

Ada hal-hal dalam kehidupan ini yang tidak bisa dikompro­mi­kan, sebab sejak dari akarnya sudah bertolak belakang. Termasuk dus­ta melawan kebenaran. Jika kebiasaan buruk berdusta dibiarkan, ia akan menjadi bencana di kemudian hari. Kita harus bersikap tegas terhadapnya


TIADA CARA LAIN UNTUK MEMERANGI DUSTA SELAIN MEMANGKASNYA SEDINI DAN SESERIUS MUNGKIN

Damai dari Tuhan Yesus Menyertaimu

1 komentar:

  1. The Best Sports toto Bet on - Sporting100
    There are also gri-go.com plenty of other ways to bet online. Some filmfileeurope.com of them include a sportsbook, online 나비효과 casino, https://vannienailor4166blog.blogspot.com/ and betting site. sporting100 If you are looking for a way to

    BalasHapus