Senin, 09 Agustus 2010

Morning Call

Ibrani 10:19-31

10:19 Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,

10:20 karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,

10:21 dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.

10:22 Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.

10:23 Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.

10:24 Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.

10:25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.

10:26 Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.

10:27 Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.

10:28 Jika ada orang yang menolak hukum Musa, ia dihukum mati tanpa belas kasihan atas keterangan dua atau tiga orang saksi.

10:29 Betapa lebih beratnya hukuman yang harus dijatuhkan atas dia, yang menginjak-injak Anak Allah, yang menganggap najis darah perjanjian yang menguduskannya, dan yang menghina Roh kasih karunia?

10:30 Sebab kita mengenal Dia yang berkata: "Pembalasan adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan." Dan lagi: "Tuhan akan menghakimi umat-Nya."

10:31 Ngeri benar, kalau jatuh ke dalam tangan Allah yang hidup.


Bacaan FT : Ibrani 10:19-31

Ayat Mas : Ibrani 10:25

Morning call adalah kegiatan mem­ba­ngun­kan pada pagi hari dengan cara me­­ne­lepon.

saya tidak mengerti man­­­faatnya, karena berpikir bahwa tidak ada bedanya antara bangun karena bunyi jam weker atau karena bunyi telepon.

Hing­­ga pada suatu pagi, seorang teman mem­ba­ngun­kan saya melalui morning call ka­re­na ka­mi akan bersaat teduh bersama.

Ter­­nyata, ke­tika saya dibangunkan oleh bu­­nyi te­lepon dari teman tersebut, saya ba­ngun de­ngan lebih bersemangat karena sadar bahwa ada orang lain yang juga te­ngah ber­­juang untuk bangun pagi-pagi dan ber­siap untuk beraktivitas bersama ki­ta.

Kesadaran bahwa kita tidak sendirian ju­ga penting dimiliki dalam menjalani hi­dup sebagai orang kristiani—yang acap ka­li harus berjuang melawan arus dunia. Sebab ini adalah per­ju­ang­an yang melelahkan dan kerap membuat kita putus asa.

Kesadaran bahwa kita tidak sedang ber­ju­ang sendiri akan menguatkan kita kem­bali. Ini pula sebabnya penulis kitab Ibrani menasihati kita untuk me­nye­diakan waktu berkumpul dengan sesama orang percaya.

Di sana kita akan diingatkan bahwa ada orang lain yang juga berjuang hidup un­tuk Tuhan. Di sana kita juga akan mendapat penguatan, nasihat, dan teguran yang akan memampukan kita untuk terus berjalan di ja­lan Tuhan.

Banyak hal yang dapat menghalangi kita untuk hadir dalam ke­gi­atan persekutuan. Bisa karena alasan pekerjaan, keluarga, kon­di­si fisik, mood, dan sebagainya. Namun, jika kita mau dan rindu men­­jalani hidup sesuai kehendak-Nya, tidak bisa tidak, kita harus me­nyediakan diri untuk berkumpul dan bersekutu dengan sesama orang percaya


BERSEKUTU DENGAN SESAMA UMAT TUHAN MENGUATKAN KITA UNTUK TERUS MELANGKAH DI JALAN TUHAN

Damai Tuhan Yesus Menyertaimu

Penulis : Alison Subiantoro

Tidak ada komentar:

Posting Komentar