Minggu, 08 Agustus 2010

Dipilih Untuk Suatu Tujuan

Yohanes 15:14-17

15:14 Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.

15:15 Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.

15:16 Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.

15:17 Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain."

Bacaan FT : Yohanes 15:14-17

Ayat Mas : Yohanes 15:16

Theo, anak usia delapan tahun, ingin sekali terpilih untuk terlibat dalam pertunjukan drama Natal di gerejanya. Setiap hari ia membicarakan keinginan itu kepada ibunya dengan bersemangat. Lalu tibalah waktunya hari pemilihan.

Ibu mengantar Theo ke gereja dengan perasaan was-was; khawatir kalau sampai Theo tidak terpilih, ia pasti akan kecewa sekali. Sepulang dari gereja ternyata Theo tampak gembira. “Kamu terpilih, Nak?” tanya ibunya. “Iya, Bu,” jawab Theo. “Kata Kakak Guru Sekolah Minggu, saya terpilih untuk bertepuk tangan.” Kita dipilih dalam peran sekecil apa pun tentunya dengan suatu tugas tertentu.

Begitu juga ketika Tuhan memilih kita dalam peran-peran seperti yang kita punya sekarang ini,entah sebagai orangtua, suami, istri, pejabat negara, anggota majelis di gereja, entah juga sebagai orang kaya, orang pandai, selebriti terkenal,pasti dengan suatu tugas tertentu.

Tidak mungkin Tuhan secara kebetulan atau tanpa sengaja memberikan peran-peran itu kepada kita. Sama seperti ketika Tuhan Yesus memilih para murid-Nya. Dia tidak asal-asalan memilih, tetapi dengan suatu tujuan tertentu, yaitu supaya mereka menghasilkan buah (ayat 16).

Oleh karena itu, apa pun peran kita sekarang ini, pertanyaan yang perlu kita renungkan adalah: Apa yang Tuhan ingin kita lakukan dengan peran tersebut? Kalau kita adalah orangtua, Tuhan ingin kita menjadi orangtua seperti apa? Kalau kita adalah pejabat negara, Tuhan ingin kita menjadi pejabat seperti apa? Kalau kita adalah selebriti terkenal, Tuhan ingin kita menjadi selebriti seperti apa? Dan sebagainya.

Tuhan memilih kita sebagaimana kita ada sekarang dengan tujuan luhur

Damai dari Tuhan Yesus menyertaimu .

Penulis: Ayub Yahya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar