Sabtu, 24 Juli 2010

Batu Opal yang Kusam

Kisah Para Rasul 15:35-41

15:35 Paulus dan Barnabas tinggal beberapa lama di Antiokhia. Mereka bersama-sama dengan banyak orang lain mengajar dan memberitakan firman Tuhan.

15:36 Tetapi beberapa waktu kemudian berkatalah Paulus kepada Barnabas: "Baiklah kita kembali kepada saudara-saudara kita di setiap kota, di mana kita telah memberitakan firman Tuhan, untuk melihat, bagaimana keadaan mereka."

15:37 Barnabas ingin membawa juga Yohanes yang disebut Markus;

15:38 tetapi Paulus dengan tegas berkata, bahwa tidak baik membawa serta orang yang telah meninggalkan mereka di Pamfilia dan tidak mau turut bekerja bersama-sama dengan mereka.

15:39 Hal itu menimbulkan perselisihan yang tajam, sehingga mereka berpisah dan Barnabas membawa Markus juga sertanya berlayar ke Siprus.

15:40 Tetapi Paulus memilih Silas, dan sesudah diserahkan oleh saudara-saudara itu kepada kasih karunia Tuhan

15:41 berangkatlah ia mengelilingi Siria dan Kilikia sambil meneguhkan jemaat-jemaat di situ.

--------------------------------------------------------------------

2 Timotius 4:11
4:11 Hanya Lukas yang tinggal dengan aku. Jemputlah Markus dan bawalah ia ke mari, karena pelayanannya penting bagiku.

Bacaan FT : Kisah Para Rasul 15:35-41

Ayat Mas : 2 Timotius 4:11

Seorang ahli batu-batuan memasuki toko perhiasan. Penjaga menunjukkan koleksi tokonya yang indah-indah. Ternyata, di antara permata yang berkilau itu ada sebutir batu yang kusam. “Tunggu sebentar,” kata pelanggan itu.

Ia mengambil batu itu dan menggenggamnya erat-erat. Setelah beberapa saat, ia membuka tangannya, dan kini batu itu berkilau begitu elok! ”Ini batu opal atau ada yang menyebutnya permata simpatik,” katanya. “Cukup digenggam, keindahannya pun akan memancar.” Paulus dan Barnabas bertengkar sengit gara-gara Markus.

Barnabas ingin melibatkan Markus dalam tim misi, tetapi Paulus menolaknya karena pemuda itu pernah meninggalkan tim sebelumnya (Kisah Para Rasul 13:13). Namun, secara mengejutkan, nama Markus muncul lagi, dipuji Paulus dalam suratnya sebagai orang yang “pelayanannya penting bagiku” (2 Timotius 4:11).

Alkitab tidak menjelaskan proses perubahan yang dialami Markus. Namun, kita bisa membayangkan setidaknya dua kemungkinan.

Pertama, Barnabas menggosok dan menajamkan karakter Markus, sehingga pemuda itu berubah menjadi murid Kristus yang setia.

Kedua, Paulus mengampuni Markus dan memberinya kesempatan kedua; dan Markus pun membuktikan bahwa dirinya murid yang layak dipercaya.

Melalui genggaman Barnabas dan Paulus, batu opal bernama Markus itu menjadi berkilau. Jangan terkecoh oleh penampilan “kusam” seorang murid Kristus. Mungkin ia memerlukan “genggaman tangan”: pendampingan yang konsisten dan berkesinambungan. Apabila ada saudara seiman yang gagal dalam pelayanan, ampunilah ia dan ulurkan kesempatan kedua.

Murid Kristus bukanlah orang yang sempurna; Ia tengah digosok agar menjadi semakin berkilau

Damai dari Tuhan Yesus menyertaimu .

Penulis: Arie Saptaji

Tidak ada komentar:

Posting Komentar