Selasa, 25 Januari 2011

Meruntuhkan Benteng

Kisah Para Rasul 10:25-36

10:25 Ketika Petrus masuk, datanglah Kornelius menyambutnya, dan sambil tersungkur di depan kakinya, ia menyembah Petrus.

10:26 Tetapi Petrus menegakkan dia, katanya: "Bangunlah, aku hanya manusia saja."

10:27 Dan sambil bercakap-cakap dengan dia, ia masuk dan mendapati banyak orang sedang berkumpul.

10:28 Ia berkata kepada mereka: "Kamu tahu, betapa kerasnya larangan bagi seorang Yahudi untuk bergaul dengan orang-orang yang bukan Yahudi atau masuk ke rumah mereka. Tetapi Allah telah menunjukkan kepadaku, bahwa aku tidak boleh menyebut orang najis atau tidak tahir.

10:29 Itulah sebabnya aku tidak berkeberatan ketika aku dipanggil, lalu datang ke mari. Sekarang aku ingin tahu, apa sebabnya kamu memanggil aku."

10:30 Jawab Kornelius: "Empat hari yang lalu kira-kira pada waktu yang sama seperti sekarang, yaitu jam tiga petang, aku sedang berdoa di rumah. Tiba-tiba ada seorang berdiri di depanku, pakaiannya berkilau-kilauan

10:31 dan ia berkata: Kornelius, doamu telah didengarkan Allah dan sedekahmu telah diingatkan di hadapan-Nya.

10:32 Suruhlah orang ke Yope untuk menjemput Simon yang disebut Petrus; ia sedang menumpang di rumah Simon, seorang penyamak kulit, yang tinggal di tepi laut.

10:33 Karena itu segera kusuruh orang kepadamu, dan dengan senang hati engkau telah datang. Sekarang kami semua sudah hadir di sini di hadapan Allah untuk mendengarkan apa yang ditugaskan Allah kepadamu."

10:34 Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya: "Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang.

10:35 Setiap orang dari bangsa manapun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya.

10:36 Itulah firman yang Ia suruh sampaikan kepada orang-orang Israel, yaitu firman yang memberitakan damai sejahtera oleh Yesus Kristus, yang adalah Tuhan dari semua orang.

-----------------------------------------------------------------

Markus 12:31

12:31 Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini." 

Bacaan FT : Kisah Para Rasul 10:25-36

Ayat Mas : Markus 12:31


Di Inggris pada abad ke-18, hanya wanita bangsawan yang dapat memakai gaun katun bercorak karena harganya mahal. Maka ketika itu, gaun katun corak menjadi simbol kekayaan. Akan tetapi, perubahan industri abad ke-19 mengubah segalanya: produksi katun corak yang lebih mudah membuat harganya sangat turun, sehingga wanita kaum pekerja pun kerap memakainya.

Tidak terima dengan perkembangan ini, para wanita bangsawan lantas mengganti tren dengan kain putih polos. Demikianlah, saat sebuah “jembatan” nyaris tercipta, para wanita bangsawan itu malah lebih suka membuat “benteng”.

Bahkan, kita pun tak dapat memungkiri bahwa hingga sekarang, pembatas-pembatas di antara manusia masih ada—ada yang tampak, ada yang tidak, memisahkan antara “kita” dan “mereka”.

Mungkin kita mengajarkan kasih Kristus kepada anak-anak, tetapi bisa jadi kita juga melarang mereka bergaul dengan orang yang tidak sederajat. Bahkan, mungkin ada orangtua yang “mengutip” secara tak lengkap ayat Alkitab dan mengatakan bahwa kita sebagai “terang” tak dapat bergaul dengan mereka yang “gelap”.

Pada zaman Petrus hidup, kaum Yahudi mewarisi budaya yang melarang keras pergaulan dengan kaum non-Yahudi. Namun, Tuhan meminta Petrus memenuhi undangan Kornelius, seorang perwira Romawi.

Sebelum dipertemukan dengan Kornelius, Petrus mendapat penglihatan dari Allah bahwa karunia dan kasih Kristus terbuka juga bagi orang-orang dari segala latar belakang. Dan Kornelius pun menjadi pengikut Kristus.

Apabila Allah pun meruntuhkan “benteng” yang memisahkan, jangan kita malah membangunnya kembali. Saatnya membangun banyak “jembatan” yang mempersatukan.

MARI BANGUN BANYAK JEMBATAN YANG MEMPERSATUKAN
SEBAB TUHAN RINDU SELURUH DUNIA DISELAMATKAN

Damai dari Tuhan Yesus menyertaimu .

Penulis: Olivia Elena 

Jumat, 21 Januari 2011

Disentuh Oleh Kasih

Lukas 6:27-36

6:27 "Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu;

6:28 mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.

6:29 Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu.

6:30 Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu; dan janganlah meminta kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu.

6:31 Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.

6:32 Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosapun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka.

6:33 Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun berbuat demikian.

6:34 Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak.

6:35 Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.

6:36 Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati."

------------------------------------------------------

Matius 5:16
5:16 Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." 

Bacaan FT : Lukas 6:27-36

Ayat Mas : Matius 5:16

Fredy dan istrinya belum mengenal Tuhan.Tetangganya seorang kristiani. Mereka berteman, tetapi tidak akrab. Ketika istri Fredy meninggal, Fredy sangat terpukul. Beberapa tahun kemudian ia bersaksi: “Tetangga sayalah yang mengurus pemakaman. Malam itu dengan hati hampa, saya berjalan jauh tanpa arah, lalu duduk di tepi sungai semalaman. Tetangga saya itu menemani sampai pagi.

Ia tidak berbicara apa pun. Setelah fajar tiba, saya diajaknya makan. Sejak itu saya ikut ke gerejanya. Saya ingin menganut agama yang bisa mengubah orang menjadi begitu penuh kasih seperti dia.”

Setiap orang bisa mengasihi, tetapi sering lingkaran kasihnya terbatas. Yang masuk dalam lingkaran hanya keluarga, sahabat akrab, dan rekan seiman. Tuhan meminta kita memperluas lingkaran kasih itu, sampai mengasihi musuh (ayat 28,29) dan mereka yang tak memedulikan kita (ayat 33).

Kita juga diminta meningkatkan kualitas kasih sampai di atas rata-rata. Misalnya, meminjamkan tanpa menuntut kembali (ayat 33-35). Memberi lebih dari yang diminta. Semua ini mungkin, karena kita pun telah menerima kasih Bapa yang di atas rata-rata. Pada dasarnya kita termasuk “orang jahat dan tidak tahu berterima kasih” (ayat 35), tetapi dislamatkan Tuhan!

Banyak orang di sekitar Anda yang miskin kasih dan iman. Sebuah pelayanan kasih yang tulus bisa membuka jalan kepada Tuhan. Anda dapat menjadi terang! Akan tetapi, hidup orang tidak akan tersentuh apabila kasih Anda terbatas. Standar. Biasa saja. Sentuhlah hidup mereka dengan kasih sebesar yang telah Anda terima dari Kristus.

Anda telah menerima kasih seluas samudra maka Jangan hanya membagikan segelas air saja

Damai dari Tuhan Yesus menyertaimu .

Penulis: Juswantori Ichwan